Pasir Besi
Indonesia
memiliki sumber daya alam yang melimpah, salah satunya adalah pasir besi. Pasir
besi biasanya ditambang di pesisir pantai dan juga di sungai-sungai di bawah
gunung berapi. Melimpahnya kandungan pasir besi di Indonesia membuat bahan
pasir sangat murah, bahkan Indonesia dikenal sebagai negara pengekspor pasir
(Tabel 2.1).
Tabel
2.1. Sumber Daya Pasir Besi di Indonesia
No
|
LOKASI
|
Volume
Endapan Pasir (m3)
|
Sumber
Daya Pasir Besi (ton)
|
1.
|
Aceh
|
-
|
479.000
|
2.
|
Sumatera Barat
|
60.000
|
-
|
3.
|
Bengkulu
|
2.042.842
|
12.922.066
|
4.
|
Jawa Barat
|
-
|
59.900.000
|
5.
|
Jawa Tengah
|
-
|
16.591.519
|
6.
|
Jawa Timur
|
-
|
135.261.904
|
7.
|
Sulawesi Selatan
|
-
|
6.952.500
|
8.
|
Maluku
|
-
|
10.000.000
|
Sumber : Badan Koordinasi Penanaman Modal (2009)
Pasir besi merupakan jenis pasir dengan
konsentrat berat dari logam besi, berwarna abu-abu gelap atau kehitaman. Secara
umum pasir besi terdiri dari mineral opak yang bercampur dengan butiran-butiran
dari mineral non logam (gangue)
seperti kuarsa, biotit, kalsit. Pada umumnya mengandung komponen dasar SiO2,
FeTiO3, Fe3O4, Fe2O3 serta
bahan – bahan pengotor lainnya dalam bentuk senyawa – senyawa P, S, Zn, Cr, dan
V. Eksplorasi lebih lanjut tentang
kandungan pasir besi, yaitu Fe-total 55%, TiO2 9%, Al2O3 6%, SiO2
7%, V2O5 0,44% .
Pasir besi dijual sekitar dua puluh lima
ribu rupiah tiap truk. Nilai jual pasir dapat ditingkatkan, salah satunya
dengan cara pengolahan lebih lanjut untuk diekstraksi titanium dioksidanya
menjadi bahan baku industri logam. Pasir besi dapat digunakan langsung untuk
bahan baku pembuatan besi, pasir besi tersebut biasanya diolah terlebih dahulu
untuk memperbaiki karakteristik kimia dan fisiknya. Semua cara digunakan untuk
mengolah dan memperbaiki karakteristik kimia dan fisika yang disebut proses
benefisiasi pasir besi. Mineral yang mengandung besi dapat dikelompokkan
menurut komposisi kimianya sebagai oksida, karbonat, sulfida, dan silikat.